Sound Design | Sound In Film

(Sumber: avidblogs.com)
Fungsi
Suara Dalam Film
- Mood: membangun suasana adegan, contoh:
     menggunakan suara yang kontras satu sama lain untuk menciptakan suasana
     yang menakutkan.
- Storytelling: menceritakan keadaan emosional
     karakter, contoh: suara sorakan orang banyak digunakan dalam adegan dari
     The Wrestler (2008) untuk menggambarkan masa lalu dan keadaan karakter
     sekarang.
- Musical Theme (leitmotif): mewakili karakter tertentu di
     sepanjang film atau bahkan film lain, contoh: Wonder Woman.
- Sound Bridge: menghubungkan dua adegan
     berbeda/sebagai transisi adegan, contoh: hentakan musik atau suara
     tertentu untuk muncul sebelum adegan di mana objek suara akan muncul
     seperti saat menyalakan api di atas kompor.
- Sudden Change/ Silence.      Application: membuat emosi penonton meningkat dalam adegan
     tertentu, contoh: adegan cliffhanger.
- Film Identity: mengasosiasikan musik tema tertentu dengan film agar mudah dikenali, contoh: Star Wars.
 (Sumber: videomaker.com)
(Sumber: videomaker.com)
Prioritas Elemen Suara
Urutan elemen suara yang
harus diprioritaskan pada saat menyeimbangkan level/volume suara di tahapan
mixing adalah sebagai berikut:
1.    Dialogue
2.    Sound effects / Foley
3.    Music Ambience
Prioritas bisa berubah
tergantung mood yang ingin ditunjukkan oleh suatu scene. Contoh: jika scene
tidak berdialog, maka sound effect menjadi prioritas utama.
3 Elemen Pembentuk Suara:
- Speech: ekspresi ide dan pikiran melalui
     artikulasi suara vokal.
- Music: suara vokal dan atau instrumental
     yang dikombinasikan sedemikian rupa untuk mengekspresikan emosi dan
     keindahan/harmoni.
- Ambient Sound: suara background yang terdapat
     pada suatu lokasi/set (atmosfer/background noise).
Suara Film: suara yang digunakan untuk
membuat sebuah scene menjadi lebih realistis.
Tipe Suara Film:
- Suara manusia
- Musik
- Efek suara
Elemen Suara dalam Soundtrack
Film
- Dialogue: suara dari karakter yang berbicara
     berdasarkan naskah film, beserta dengan tambahan efek yang ditujukan untuk
     memberikan tekstur pada keadaan emosional karakter dalam adegan tertentu.
- Foley: efek suara yang dirancang agar
     sinkron dengan segala tindakan karakter.
- Sound Effects: efek suara yang tidak sesuai
     dengan tindakan karakter.
- Music: lagu instrumental ataupun lagu
     yang ditulis oleh artis untuk film tersebut untuk memberikan aspek emosional.
- Ambience: suara latar.
Psychoacoustics adalah ilmu yang
mempelajari mekanisme persepsi suara dari otak manusia.
- Cocktail Party Effect: memusatkan perhatian pendengaran
     seseorang pada stimulus tertentu sambil menyaring kebisingan dari
     rangsangan lain, contoh: berfokus pada satu percakapan di ruangan yang
     bising memungkinkan orang untuk mendengarkan satu suara dan mengabaikannya.
- Frequency Masking: menutupi/menyembunyikan suatu
     suara tertentu dengan suara keras dalam rentang frekuensi yang sama.
- Gestalt Psychology: berkaitan dengan pengenalan visual
     dari figur-figur tertentu.
- Transient & Procedure
     Effect/Location Issues: Ketika
     suara diikuti oleh suara lain secara terpisah dengan penundaan waktu yang
     cukup singkat, sehingga pendengar merasakan satu gambar pendengaran yang
     menyatu.
Tahapan Membuat Konsep Sound
Design
- Membaca dan membedah naskah:
- Emosi.
- Aspek social.
- Aspek personal karakter.
- Mencari referensi film.
- Mendesain konsep dengan pemetaan
     suara:
- Musik.
- Ambience.
- Panning.
- Point of view.
- On-off screen.
- Diagetic/non-diagetic
- Empathetic/anempathetic.
- Mendiskusikan konsep dengan
     sutradara.
- Mempersiapkan suara yang dibutuhkan,
     mulai sejak pra produksi sampai pasca produksi.
Proses Brainstorming
- Mempertanyakan 5W1H untuk
     setiap suara dari setiap tindakan dalam scene.
- Mengidentifikasi dan mencatat semua suara
     yang diperlukan.
- Memvisualisasikan suara untuk mencari tahu bagaimana
     suatu suara akan terdengar jika diaplikasikan ke dalam scene.
 
   
Comments
Post a Comment