Sound Design | Audio Mastering
Terdapat 3 satuan yang biasa digunakan untuk merender audio:
1. Satuan RMS
- Biasa digunakan oleh bioskop.
- Max: -6dB
2. Satuan True Peak (TP)
- Biasa digunakan oleh software seperti pro tools, logic, dll.
- Max: 0dB
3. Satuan LUFS
- Biasa digunakan oleh media digital seperti soundcloud, insta, youtube, vimeo, spotify, dll.
- Max: -14dB
Jika dilanggar = ketika suaranya diputar di speaker stereo, maka suara yang dihasilkan akan peak/pecah.
Cara Mengukur:
Di youtube terdapat section stats for nerds yang memuat informasi tentang loudness. Contoh: tertulis loudness adalah -9.1dB (LUFS). Iklan di youtube/TV memiliki suara yang kencang, untuk menyamakan dengan konten yang ada.
Teknik Mastering
1. Manual: dengan cara mendorong threshold ke tempat dimana peak-nya berada.
Misalnya:
suatu audio mempunyai peak rendah yaitu di -30dB, maka threshold kiri didorong
ke bawah sampai ke -30dB, sehingga audio peak-nya
secara otomatis naik ke 0dB. Yang penting audio tidak sampai menyentuh 0dB
(tetap berada di bawah 0dB).
2. Automatic: dengan menggunakan plug in
ozone 8 atau ozone 9.
Plug in
ozone 8 atau ozon 9 bisa dibuka di software seperti premiere pro/adobe
audition/da vinci resolve atau software audio lainnya. Pada plug in tersebut
terdapat master assistance yang
berfungsi untuk mebantu melakukan mastering.
- Modules: pilihan modern/vintage.
- Modern: sekeras mungkin, dinamikanya
rapat.
- Vintage: tetap keras tetapi dinamikanya
masih ada (masih ada suara dialog biasa = terdengar biasa).
- Loudness & EQ: pilihan manual/reference.
- Low: dominan bass.
- Med: dominan middle (seimbang).
- High: dominan treble (bright).
- Manual: plug in mendeteksi sendiri
setting yang baik untuk audio tersebut seperti apa dan menentukan sendiri audio
akan menjadi sekencang apa.
- Reference: memasukkan 1 file berisi track
referensi, misalnya potongan audio dari film X-Men sebagai acuan bagi plug in
untuk menyamakan setting mastering dengan track referensi tersebut.
- Destination: pilihan streaming/cd.
- Streaming: untuk export ke media digital.
- CD: untuk melakukan burn ke CD/DVD.
Cara Mastering:
Pilih
bagian audio yang paling kencang, klik next, lalu software akan meminta untuk
play audio, tapi volume harus dikurangin terlebih dulu karena bisa terjadi
lonjakan audio yang membuat kaget (tiba-tiba pelan, tiba-tiba kencang). Setelah
mengeklik play, plug in akan mendeteksi otomatis (analyzing audio). Kalau sudah
di save, maka audio akan secara otomatis berada di level yang benar. Cara mengetahui
level audio sudah ada di level yang benar adalah dengan melihat target
(Misalnya -14.0 LUFS).
Setting audio yang ada di semua
software:
- 8 bit
- 16 bit
- 24 bit
- 32 bit (floating)
Setting audio berhubungan dengan dynamic
range. Semakin besar setting audio, maka noise akan semakin tidak
terdengar (noise berada di bawah/tertutup).
Comments
Post a Comment