Cinematography | Shooting Methods
1. Master Scene Methods
Adegan di dalam suatu scene dipecah ke beberapa shot, terdiri
dari:
·
Master
Shot:
merekam seluruh adegan dalam sebuah scene secara utuh dan biasanya dalam tipe
wide shot - statis.
·
Coverage
Shot:
merekam seluruh adegan di sebuah scene secara utuh dan dalam 3 tipe shot
berbeda; OTS, MS, CU, (harus lebih sempit dari master shot).
Master Shot diambil
pertama, kemudian baru ke Coverage Shot. Di setiap shot tersebut, adegan disyuting secara utuh mulai dari awal sampai
akhir scene. Kalau ada 2 orang, maka kelipatan
2 untuk coverage-nya, tetapi
masternya harus two shot. Setting lampu
paling lama di master shot karena
luas dan tidak boleh terjadi bocor, sehingga biasanya dilakukan pada saat take pertama kali. Untuk scene kompleks, maka diadakan mini master shot dan mini coverage shot. Kelemahan dari metode ini, yaitu
membutuhkan waktu yang lama.
2. Triple Take Methods
Adegan dalam suatu scene dipecah ke dalam beberapa shot, namun tanpa master shot. Adegan di setiap shot tidak perlu diulang dari awal hingga akhir. Namun, adegan di bagian akhir suatu shot harus diulang kembali di shot berikutnya (overlap). Kalau tidak overlap maka akan terjadi jump cut/discontinuity. Metode ini biasa digunakan untuk scene yang adegannya sulit untuk diulang, seperti adegan perkelahian.
3. In-One Methods
Adegan dalam satu scene
dishoot dari awal hingga akhir dalam satu shot
tanpa putus. Kalau ada beberapa scene, maka disebut sebagai sequence shot.
4. Free-Form Methods
Menekankan pada bagaimana film fiksi bisa mempunyai spontanitas layaknya film documenter, melalui handheld camera, flexible framing, actor movement yang spontan seolah tidak di-direct, natural, dan tidak presisi.
- Dialog Pass: kamera aktif berpindah mengikuti karakter yang berbicara.
- Reaction Pass: kamera aktif berpindah mengikuti karakter yang memberi reaksi atas dialog karakter lain / reaction shot.
- Freeform Pass: improvisasi posisi kamera untuk merekam dialog, reaction shot, wide shot, dan lain-lain secara bergantian dalam 1 shot.
5. Montage methods
Metode montage menolak
konsep kesinambungan/continuity. Shot-shot
dalam suatu scene tidak berkesinambungan satu sama lain secara visual untuk
membentuk cerita, namun biasanya disatukan tema tertentu. Biasanya dapat diidentifikasi
dari adanya keterangan ‘montage’ pada
naskah. Di tahap editing, biasanya akan ditambahkan musik/VO.
Contoh:
suasana pagi di Jakarta.
Comments
Post a Comment