Cinematography | Lighting for Film
Three Point Lighting
Jenis lampu berdasarkan
perbedaan fungsi:
1. Key Light: cahaya utama, pembentuk bayangan, intensitas
cahaya paling tinggi, posisinya 45 dari axis horizontal dan vertical kamera
terhadap objek, secara horizontal bisa diletakkan di sudut lain (0-9) dari
aksis horizontal kamera, di set paling awal dan harus dijaga continuity-nya
(quality of light, direction, intensity, color, texture) sepanjang scene. Zone
System: ukur/arahkan light meter ke key light.
2. Fill Light: sumber cahaya kedua, mengurangi intensitas bayangan yang dihasilkan oleh key, diletakkan di sudut horizontal yang berseberangan dengan key, fill bisa menjadi key bagi subjek lain.
3. Back Light: memisahkan objek dengan background (separation light), menampilkan outline/hairline objek (rim light), diletakkan di seberang kamera. Key dan back light bisa jadi satu. Trik supaya back light tidak bocor: digantung/dari atas.
4. Background Light: cahaya yang menerangi background.
- Back light & key light bisa di mix dengan background light.
- Back, key, dan fill diatur/dikalkulasi berdasarkan diafragma.
5. Side light: ketika key light berada di samping subjek (90).
6. Kicker Light: back light yang diarahkan ke leher/tulang pipi.
7. Back Cross-Key.
Manipulasi Cahaya
Contrast Ratio: perbandingan antara intensitas cahaya key + fill : fill.

1:1 | 0 stop
2:1 | 1 stop
4:1 | 2 stop
9:1 | 3 stop
16:1 | 4 stop
- Trik mengurangi fill: pan out.
- LED -> mempunyai dimmer, atau bisa diberikan diffuser (menyebarkan bukan memotong/mengurangi intensitas), filter ND.

- Teknologi Cutter Light (Flag) : memotong cahaya / reshape -> light sculpting = sesuai yang diinginkan dengan membentuk shadow.

- Reflektor: Anti fill/negative fill & fill.

Filter ND: berfungsi untuk memanipulasi eksposur dan color shift (tergantung merk).
- Tiffen (brownish).
- Formatt (greenish).
- Schneider.
- B&W.
- Arri.
ND Gradual:
- Soft edge (SE).
- Hard edge (HE).

ND 3 | -1 stop
ND 6 | -2 stop
ND 9 | -3 stop
ND 12 | - 4 stop
ND 15 | - 5 stop
ND 18 | - 6 stop
ND 21 | - 7 stop
ND 24 | - 8 stop
Pendekatan Lighting
1. Motivated/Naturalistic Lighting: set up artificial
lighting dibuat senatural mungkin, sesuai logika natural lighting di lokasi,
kalo ga logis, dikasih practical light supaya logis
*Namun, DP tetap perlu memanipulasi:
- Intensitas
- Arah
- Color temp
- Logika sumber cahaya (onscreen/practical atau off-screen/sugesti).
Logika motivated lighting berdasarkan logika di lokasi:
- Arah
- Intensitas
- Temperatur
- Sumber
2. Practical Lighting/Stylistic
Beberapa naskah film pendekatan lighting nya perlu stylish atau
didramatisasi, maka beban visual tidak bertumpu ke logika tapi ke estetika
(indah ≠ wajar).
Rumus Dalam Menentukan Konsep Lighting:
a. Key light dari arah mana?
b. Apa logika key light?
Practical Lighting: sumber cahaya yang teridentifikasi di dalam frame, tidak out frame dan mempunyai logika sumber cahaya.
Sumber Cahaya:
- Artificial: proses elektronis -> untuk menambah intensitas/menggantikan natural lighting
- Natural: dari alam
- Ambience light: menyebar, natural, tidak menghasilkan bayangan
- Space light: lampu yang diterbangkan (contoh: bulan)
Peralatan Lampu
(Sumber: kinoflo.com)
Kino Flo
- Pin.
- Barn door.
- Ballhead untuk mounting (lollipop) / mounting plate.
- Mounting lock.
- Louvre/screens.
- Bohlam/fixtures.
- Connector/pin connector/fixture harnest.

C-Stand
- Gobo head.
- Gobo arm.
- Sandbag.
- Leg/c-stand leg/turtle leg.

Redhead
- Protective screen/net.
- Fixtures.
- Barn door.
- Knob untuk spot/float.
- Tilt lock.
- Light switch/sakelar on-off.
>> Tungsten: 3200K
>> Daylight: 5600K
- 1000 - 2000K: Candle light
- 2500 – 3500K: Tungsten bulb
- 3000 – 4000K: Sunrise
- 4000 – 5000K: Fluorescent
- 5000 – 5500K: Electronic flash
- 5000 – 6500K: Daylight with clear sky.
- 6500 – 8000K: Moderate / overcast
- 9000 – 10000K: Shade.

Comments
Post a Comment