Film Scoring | Music Composing
Script – Breakdown – Brainstorming
Yang
harus dianalisis dari naskah film:
- Lokasi
- Pakaian
- Karakter
- Budaya
- Zaman
- Daerah
Contoh:
- Karakter menggunakan wardrobe yang fancy, maka lagunya mengikuti.
- Karakter menggunakan wardrobe yang lucu, tanpa lagu & dengan lagu feelnya akan berbeda.
- *Wajib punya banyak referensi supaya tahu apa yang mau dituju ketika analisis.
Konsep
Pendukung Musik Film:
- Musik bisa mengikuti mood (realism) / melawan mood (hyperrealism).
- 1 scene bisa memiliki >2 mood.
- Contoh:
perpaduan antara kesepian dan senang => secara visual karakter terlihat senang,
tapi sebenarnya di dalam ia kesepian.
Cara
Mengidentifikasi Mood: melakukan breakdown terhadap;
- Setting
- Periode.
- Lokasi/kultur.
- Genre
- Character
- Antagonis.
- Protagonis.
- Action
- War scene.
- Heroic scene, dll.
Music Composing Framework
- Spotting your Film: melakukan analisis terhadap mood yang ada pada script.
- Tell a Story: mencari tahu pesan apa yang ingin disampaikan agar bobot musik mendukung scene.
- Complete the Composition: menyelesaikan komposisi musik.
- Review and Discuss: melakukan review terhadap hasil akhir musik (evaluasi secara mandiri, lalu dengan editor, dan dengan seluruh tim).
Tahap Pra-Produksi
- Diskusi dengan director: maunya seperti apa di scene itu.
- Analisis & breakdown naskah: berikan notes yang detail & buat list mood-nya.
Objektif Analisis & Breakdown Naskah:
- Diberi time code untuk mencari tahu durasinya; seberapa lama/cepat (kalau terlalu cepat, mood tidak terbangun).
- Mencari tahu seberapa jauh lagunya bisa dibuat agar terbangun mood yang sesuai.
Proses Brainstorm
- Read/watch the film thoroughly: menonton/membaca film minimal 2 kali, dan idealnya sebanyak 5-10 kali, tergantung pada proses kreatif/durasi film.
- Watch again, do analysis, take notes: mencari tahu apa yang membuatnya berhasil &
mengapa.
- 1st Watch: menonton tanpa menganalisis untuk mendapatkan emosi yang natural dari film.
- 2nd Watch: menonton kembali sambil menganalisis/mencatat.
- Pay attention on how the story's plot unfolds:
- Contoh: awalnya misteri, kemudian lagu yang dikenal dikeluarkan di akhir sebagai puncak.
- Note the start mark & desired
effect-end mark of each cue:
- Start cue.
- Brief desc.
- Feeling.
- End cue.
- Brainstorm tempo, instrument, and other quality for cues.
- Talk to the filmmaker (director/editor): meminta referensi, mendiskusikan tujuan mood seperti apa yang ingin dicapai, dan menyamakan visi.
- Review the notes:
mencari ide untuk cue dan tempo yang sesuai/cocok.
- Contoh: pada adegan A, musik masuk di menit ke-1 dan keluar di menit ke-2.
What to Write (on the notes):
- Key Scenes: menandakan bagian mana yang perlu dimasukan musik.
- Scene Changes: menandakan bagian transisi yang bisa ditambahkan musik untuk membuat audiens secara tidak sadar masuk ke dalam mood tersebut.
- Contoh: mood happy berubah drastis ke suspense.
- Character: menandakan pada bagian mana karakter muncul dan siapa saja yang akan diberi theme song.
- Contoh:
- Perkenalan karakter: pada beberapa menit sebelum karakter muncul, lagu sudah dimasukkan agar penonton dapat mengantisipasi kehadirannya.
- Kepemilikan Benda: pada saat diary karakter A muncul, dimasukan theme song karakter A untuk me-refer ke diary tersebut.
- Overall Tone: happy, mellow, major/minor, dll.
Composing Steps:
- Association: mendeskripsikan apapun yang muncul di kepala ketika mengasosiasikan subjek tersebut dengan kata-kata dan mancatatnya.
- Ranking: dari rendah ke tinggi, berdasarkan kepentingan cerita/nilai emosional.
- Association: mencari jenis instrumen dengan karakteristik suara yang cocok.
- Experiment: pinpoint suara yang cocok/tidak cocok.
Comments
Post a Comment