Cinematography | Camera Department

Cinematographer / Director of Photography (DOP)

DOP adalah seperti tangan kanan sutradara karena seorang DOP harus bisa membantu sutradara menentukan keputusan yang berat demi mewujudkan visi visual film. Hal itu dapat dicapai dengan menentukan shot/movement/angle yang paling efektif untuk cerita serta menentukan dan memanfaatkan perangkat kamera dan cahaya yang dibutuhkan untuk mewujudkannya. Oleh karena itu, seorang DOP harus memahami bahwa tidak semua bisa terwujud karena batasan yang timbul dari segi anggaran, sehingga DOP yang baik harus mampu bernegosiasi atau berkompromi dengan produser.

(Sumber: imusic.id)

Tugas dan tanggung jawab seorang DOP meliputi:

  • Membantu sutradara membuat keputusan
  • Menciptakan visi sutradara untuk setiap scene dalam film
  • Mencari inspirasi ide untuk sinematografi
  • Mendesain pencahayaan
  • Menciptakan waktu, tempat, dan atmosfer yang tepat melalui pencahayaan
  • Membantu memilih sudut kamera dan gerakan kamera yang paling efektif untuk bercerita
  • Menyeimbangkan antara realisme dengan potensi dramatis
  • Merekam aktor tertentu dengan penuh kehati-hatian untuk menjaga persona di layar
  • Mempertahankan arah layar yang tepat
  • Menjaga kontinuitas pencahayaan antara setup sehingga film dapat disunting dengan mulus
  • Memiliki wewenang terhadap desain dan warna dari set serta pakaian di beberapa pilihan tempat
  • Bekerja secara langsung dengan astrada untuk menjadwalkan adegan di waktu yang tepat untuk mendapat pencahayaan yang terbaik
  • Melakukan eksperimen dengan berbagai efek pencahayaan denga warna gel berbeda atau kombinasi filter berbeda
  • Mencari kombinasi efek yang mencapai kebutuhan khusus dari skenario
  • Melakukan penelitian sebelum produksi untuk memastikan autentisitas dari sebuah periode
  • Mencapai sinematografi yang unggul namun tetap dalam batas anggaran dan jadwal produksi 

(Sumber: dokumen pribadi)

Selain DOP, anggota kru yang termasuk dalam departemen kamera pada sebuah produksi film idealnya terdiri dari:

Camera Operator (terkadang dirangkap oleh DOP): bertugas mengoperasikan kamera, mengatur shot, menjaga agar lighting/peralatan grip/mikrofon tidak masuk ke dalam shot, menentukan shot sebelum kru lighting menyalakan cahaya karena detail penting dapat berubah selama proses, memberitahukan posisi yang aman untuk lighting ketika di tempatkan dekat dengan frame line.

Assistant Camera 1: Bertanggungjawab terhadap kamera: termasuk merakit kamera baik secara vertikal maupun horizontal, mengatur kamera untuk setiap shot, mengganti lensa, menjalankan tes-tes atau mengecek kamera, menjalankan perawatan rutin sesuai kebutuhan, menjaga kamera tetap fokus selama sedang take (focus puller), melakukan beberapa pekerjaan lainnya seperti: zooming, mengganti bukaan, meningkatkan kecepatan rana atau angle, tidak meninggalkan sisi kamera, memanggil kru lighting untuk membantu menghilangkan lens flare.

*vertikal disini artinya merakit perlengkapan kamera dari bawah ke atas (tripod, rig, dll) sedangkan horizontal artinya merakit perlengkapan kamera ke samping (body, lensa, filter, dll).

Assistant Camera 2: bertugas membantu 1st AC ketika ganti lensa dan magazine, menandai posisi aktor, menjadi clapper/melakukan slate untuk setiap shot, mencatat laporan kamera (cam report) dan persediaan film, menyediakan tenaga listrik ke monitor begitu kamera ditempatkan.

Data wrangler/Loader: bertugas melakukan transfer file dari memory card (mengekstraksi data dari sumber data), mengubah dan memetakan data dari bentuk data "mentah" ke dalam format lain yang lebih sesuai dan berharga untuk berbagai keperluan, mengurai data ke dalam struktur data yang telah ditentukan, dan menyimpan konten yang dihasilkan untuk penggunaan di masa mendatang.

DIT (Digital Imaging Technician): Bertanggung jawab mengontrol kualitas gambar, mengatur koreksi warna, mengatur alur kerja produksi (dari kamera ke editor), bertaggung jawab terhadap camera processing image dan warna (footage RAW diberikan preset yang telah ditentukan oleh DOP), memiliki ½ tanggung jawab terhadap DOP dan ½ tanggung jawab terhadap editor (kompresi, warna, highlight, shadow, dll).

Electric

Gaffer: bekerja sama secara langsung dengan DOP untuk mengimplementasikan rencana lighting, menentukan persiapan lighting dan peralatan apa yang diperlukan, bertanggungjawab terhadap eksekusi dari skema lighting serta organisasi dan operasional terhadap kru lighting, mengorganisir dan menjalankan operasi lighting, mengawasi monitor, memastikan lighting sudah sesuai.

Best boy electric: semacam leader yang bertugas mengatur workflow dan menentukan lighting, bertanggung jawab terhadap personil dan peralatan departemen listrik.

Electricians: fokus terhadap aktivitas dari kru tata cahaya dan perilaku cahaya berdasarkan keinginan gaffer, melakukan pekerjaan yang lebih teknis seperti menutup barn door, dll.

RIG (2nd unit): bertugas menyiapkan instalasi listrik atau infrastruktur yang diperlukan untuk lighting. (tidak ikut syuting, menyiapkan sehari sebelumnya dan merapikan sehari setelahnya).

Rigging gaffer: mengurus segala urusan yang dapat memakan waktu untuk dicapai kru utama di hari syuting, merapihkan set setelah kru utama selesai, kerja bersama kru grip rigging.

Rigging best boy: semacam leader yang bertugas mengatur workflow, bertanggung jawab terhadap personil dan peralatan departemennya.

Rigging electricians: memasang semua kabel dan peralatan listrik yang dibutuhkan untuk produksi, melakukan pekerjaan yang lebih teknis.

Generator Operator: bertanggung jawab atas jalannya generator dan perawatannya, terkualifikasi dengan pengetahuan dan pengalaman yang baik mengenai listrik/generator.

Grip/hammer: mensupport departemen electric/camera dengan amenangani peralatan cahaya non listrik (seperti c stand, light stand, sandbag, kain, tangga, difusi, papan reflektor, rigging, dolly, dolly track, cranes dll), menyeimbangkan dudukan ketika ditempatkan di atas tanah yang tidak rata, bertanggung jawab atas keamanan rigging, membangun rangka, memasang tumpuan dan mengamankan dudukan lampu, bertanggung jawab melepas dan memasang kembali dinding set sesuai keperluan pada saat syuting.

Key grip: Mengawasi kru grip seperti halnya gaffer mengawasi electric crew, bekerja untuk DP bersama dengan gaffer, mengawasi kerja grip.

Best boy grip: mengkoordinasikan kru grip seperti halnya best boy electric terhadap electric crew.

Dolly grip: Bertanggung jawab atas pengoperasian platform kamera bergerak seperti dolly dan crane, dan memasang support untuk kamera ketika ditempatkan di tempat yang tidak biasa.

Cinematographer’s Paperwork

1.     Camera Report

(Sumber: carolinecarter241.wordpress.com)

2.     Shotlist

(Sumber: kreativv.com)

3.     Floorplan

(Sumber: Naya Anindita / IFDC Club)

4.     Mood/reference board

(Sumber: emilykordovich.com)

Hal yang harus dipetakan dengan baik dan dicatat kebutuhan teknisnya:

1.     Kombinasi warna

2.     Cahaya

3.     Pergerakan kamera

4.     Dekupase/tipe shot

5.     Penggunaan lensa

Comments

Popular posts from this blog

Thoughts on Film

Maternal Superego in Alfred Hitchcock's Psycho (1960)

Offline Editing | Codec and Shooting Ratio