Film Scoring | Film Music Studio
Ruangan untuk merekam musik film:
- Ruangan akustik dengan sistem soundproof yang baik
- Biasanya terdapat layar yang dilengkapi dengan informasi timecode atau frame
- Musisi menghadap ke conductor, dan conductor menghadap ke layar, di dekatnya terdapat assistant sound/sound technician yang membantu
(Sumber: reelworldtheology.com)
Peralatan/fasilitas
yang terdapat dalam sebuah studio musik:
- Microphone
- Stereo
speaker
- Streamer/visual cues/short cues monitor
- Cinema screen
- Snake cable
- Score sheet stands
Biasanya dilengkapi lampu dan ruangan digelapkan
untuk mendukung mood.
- Control room
Tipe
Mic:
- Dynamic:
memiliki sensitifitas yang rendah, cocok untuk instrumen yang mengeluarkan suara
kencang seperti drum, timpani, dll.
- Condensor:
memiliki sensitivitas yang lebih, bisa menangkap karakteristik instrumen dengan
lebih detail, cocok untuk instrument dengan suara yang pelan atau halus seperti
biola, gitar, terompet, flute, harpa, dll.
- Ribbon:
memiliki tingkat sensitivitas yang tinggi, cocok untuk merekam vokal (suara
manusia).
Polar
Pattern/Pickup Pattern
Polar
pattern adalah tingkat sensitivitas/kepekaan mikrofon yang
menentukan seberapa jauh dan seberapa banyak suara dapat dijangkau oleh suatu
mikrofon dari arah-arah tertentu.
- Omnidirectional: memiliki tingkat kepekaan yang sama terhadap tekanan suara yang datang dari segala arah.
- Cardioid: memiliki tingkat kepekaan tinggi terhadap tekanan suara yang datang dari arah depan (0°). -> menolak (block) suara dari belakang, cocok untuk digunakan merekam langsung ke arah instrumen.
- Hypercardioid: memiliki tingkat kepekaan tinggi terhadap tekanan suara yang datang dari arah depan (0°) -> lebih terarah daripada cardioid dengan lebih banyak penolakan sisi samping, tapi juga lebih peka terhadap tekanan suara yang datang dari sisi belakang.
- Figure 8: menangkap suara dari arah depan (0°) dan belakang (180°) -> tidak sensitif di bagian samping, bisa digunakan untuk merekam choir.
(Sumber: lewitt-audio.com)
Phantom
Power (+48V):
Tambahan tenaga sebesar 48 Volt untuk condenser mic yang bisa terdapat pada
alat ataupun langsung pada mic,
biasanya menggunakan baterai.
Kenapa
condenser mic perlu phantom power?
Karena condenser
mic memiliki sensitifitas yang lebih, sehingga membutuhkan tenaga tambahan.
Biasanya condenser mic tidak akan
menyala jika phantom power belum
dinyalakan. Oleh karena itu, tidak boleh sampai salah setting phantom power.
*Dynamic
mic
tidak bisa dipaksakan menggunakan phantom
power.
*Ada baiknya musisi membawa mic sendiri ke studio, karena karakteristik mic bisa membuat suaranya lebih bagus (coloring).
Audio
Jack:
Audio
jack
adalah kabel konektor untuk menghubungkan perangkat audio.
- TR/TRS: untuk instrumen
- XLR: untuk mikrofon (less noise & grounding problem)/
(Sumber: amazon.com)
*Grounding:
suara buzzing “zzzz” kecil akibat aliran listrik yang tidak stabil.
- TS: mono
- TRS: stereo
- TRRS: memiliki 3 ring, 1 ring lagi untuk mic
(Sumber: quora.com)
Control
Room:
Control
room
adalah sebuah ruangan kedap suara untuk mengontrol sesi recording, mixing, dan mastering.
- Idealnya, ruang kontrol terpisah dengan ruangan rekaman, dan terdapat kaca antara kedua ruangan
- Di depan (dekat kaca) ada area untuk director, music composer, dll
- Di belakang adalah area untuk supervisor yang memberikan komentar.
- Director
tidak harus berada ada di dalam studio, tapi bisa berada di control room dan mengarahkan dengan berbicara melalui mic
- Suara musisi dapat didengar melalui monitor speaker
Monitor
speaker:
Monitor
speaker adalah speaker yang memiliki suara
netral untuk memonitor/mendengarkan hasil rekaman studio secara objektif.
*beberapa speaker
seperti speaker gaming dilengkapi
bass boost, padahal yang dibutuhkan
justru speaker yang netral agar tidak
bias, misalnya ketika di sesi recording bass-nya dianggap sudah kencang tetapi
ketika diputar di speaker biasa ternyata tidak terdengar bass-nya.
*headphone yang digunakan untuk mendengarkan juga sebaiknya monitor headphone yang bisa merepresentasikan suara asli rekaman secara objektif.
(Sumber: isotope.com)
Tipe
Monitor Speaker:
- Near
field: mendengar hasil rekaman tanpa pantulan, langsung
ke pendengar.
- Far
field: mendengar hasil rekaman dengan pantulan.
- Near-far
field: merepresentasikan/mensimulasikan suara seperti
jika di cinema.
Peralatan
Tambahan:
- Effects rack: untuk memberikan efek reverb, compressor, dll.
(Sumber: pinterest.com)
- Mixing
console: ngatur volume setiap instrument suara.
- Sound
barrier: membatasi suara dari instrument yang
terlalu kencang agar tidak terekam mic & instrumen yang pelan (timpani,
drum, dll).
Comments
Post a Comment